Dengan telinga terkulai, mata besar, penuh perasaan, dan bulu mewah, Cocker Spaniel secara luas dianggap sebagai anjing penyayang dan ramah. Sayangnya, penelitian dari Spanyol menunjukkan bahwa Cocker Spaniel mungkin lebih agresif daripada anjing lainnya.
Mari selidiki data lebih jauh untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang penelitian seputar agresi Cocker Spaniel dan apa artinya bagi trah ini.
Trah Anjing Paling Agresif di Dunia?
Pada tahun 2009, para peneliti di School of Veterinary Medicine di Autonomous University of Barcelona melakukan penelitian dengan data dari lebih dari 1.000 kasus agresi anjing antara tahun 1998 dan 2006.1
Dari kasus tersebut, English Cocker Spaniel menduduki peringkat tertinggi, diikuti oleh Rottweiler, Boxer, Yorkshire Terrier, dan German Shepherd. Penulis utama studi tersebut dan timnya menemukan bahwa Cocker Spaniel lebih cenderung bertindak agresif terhadap pemilik dan orang asing. Sebaliknya, ras lain yang menunjukkan agresi lebih cenderung bertindak agresif terhadap anjing lain daripada manusia.
Penelitiannya juga lebih dalam. Dari Cocker Spaniel, pejantan dan Spaniel dengan warna emas ditemukan paling agresif. Hubungan dengan warna bulu berkaitan dengan pigmen bulu, yang berbagi jalur biokimia dengan dopamin dan bahan kimia otak lainnya yang mengontrol perilaku agresif.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan temuan serupa antara Cocker Spaniel jantan dan emas, tetapi mungkin bukan keseluruhan cerita.
Apakah Cocker Spaniel Agresif?
Tidak cukup. Penulis penelitian memperjelas bahwa, dalam banyak kasus, tanggung jawab agresi jatuh pada pemilik yang gagal melatih anjingnya dengan benar. Mereka menemukan bahwa 40% dari agresi pada anjing berkaitan dengan kepemimpinan yang buruk di pihak pemilik dan kurangnya pelatihan kepatuhan dasar.
Peneliti mencatat bahwa prevalensi Cocker Spaniel secara alami meningkatkan kemungkinan tidak hanya perilaku agresif tetapi juga insiden yang dilaporkan. Ada beberapa perbedaan dalam faktor genetik dan lingkungan juga, terutama jika anjing ini dibesarkan tanpa pertimbangan temperamen.2
Akhirnya, Cocker Spaniel mungkin rentan terhadap beberapa masalah agresi yang dimiliki ras kecil lain yang tampak tidak berbahaya,3seperti Chihuahua dan Yorkies. Orang lebih cenderung meremehkan jenis mainan daripada Rottweiler atau Gembala Jerman, yang mungkin berarti pelatihan yang lebih longgar, batasan yang lebih sedikit, dan kemungkinan masalah perilaku yang meningkat menjadi agresi.
Apa Itu Sindrom Kemarahan?
Sindrom kemarahan adalah suatu kondisi yang sering dikaitkan dengan Cocker Spaniel Inggris, meskipun mungkin ada pada ras lain. Kondisi ini adalah kelainan genetik yang mencakup ledakan agresi intens yang tampaknya tidak beralasan.
Biasanya, anjing dengan sindrom rage akan tiba-tiba membeku, menatap, atau menggigit dalam situasi yang tidak tampak dramatis atau intens. Ledakan ini sering terjadi pada anjing yang jinak, dan mereka tampaknya tidak mengingat perilaku sesudahnya.
Sindrom kemarahan jarang terjadi, bahkan pada ras Spaniel. Itu memang lebih sering terjadi pada Cocker Spaniel berwarna solid dan berwarna lebih gelap daripada rekan mereka, dan sebagian besar kasus terjadi pada emas padat dan Spaniel hitam. Laki-laki juga lebih cenderung menunjukkan sindrom kemarahan.
America Cocker Spaniel vs English Cocker Spaniel
Orang Cocker Spaniel Amerika dan Cocker Spaniel Inggris adalah ras yang mirip dan termasuk yang paling populer di Amerika. Meskipun mereka memiliki sejarah awal yang sama, mereka adalah dua ras yang berbeda.
Di AS, "Cocker Spaniel" adalah istilah umum yang mungkin berlaku untuk tiga varietas Spaniel. Tapi bagi kebanyakan orang, Cocker Spaniel sebenarnya adalah American Cocker Spaniel.
Kedua trah ini memiliki sejarah, garis keturunan, penampilan, kemampuan, dan kepribadian yang serupa, tetapi penting untuk dicatat bahwa studi agresi khusus untuk English Cocker Spaniel. Tidak diketahui apakah American Cocker Spaniel menunjukkan kemungkinan sindrom agresi atau kemarahan yang sama seperti varietas bahasa Inggris, tetapi bukti saat ini tidak menunjukkan hal itu.
Pemikiran Terakhir: Melatih Cocker Spaniel Adalah Kunci
Meskipun Cocker Spaniel tidak bersinar dalam penelitian ini, bukan berarti ras itu sendiri berbahaya. Seperti dicatat oleh para peneliti, ada faktor lain yang berperan yang mungkin berkontribusi pada agresi yang terlihat pada English Cocker Spaniels. Hubungan warna mungkin perlu dieksplorasi lebih lanjut, tetapi baik peneliti maupun penggemar ras ini mencatat bahwa Cocker Spaniel adalah ras yang penuh kasih sayang dan setia dengan sosialisasi dan pelatihan yang tepat.