Secara historis, burung beo telah berperan sebagai hewan peliharaan di banyak budaya karena sifatnya yang suka berteman dan menyenangkan serta tingkat kecerdasan yang tinggi. Mereka telah digambarkan dalam lukisan kuno, sastra, dan bahkan dalam hieroglif.
Burung beo disimpan sebagai teman di milenium pertama SM. oleh kelas elit di Afrika dan Asia. Mereka menjadi populer ketika Alexander Agung membawa pulang burung beo dari India, tetapi ketika Christopher Columbus membawa pulang beberapa dari ekspedisinya ke Amerika Serikat, minat terhadap burung beo ini muncul kembali.
Seiring dengan minat yang hilang dan pulih kembali, burung beo perlahan-lahan semakin populer dan telah menjadi hewan peliharaan umum yang kita lihat di banyak rumah saat ini. Mari kembali ke masa lalu dan pelajari bagaimana mereka masuk ke rumah manusia hari ini.
Sejarah Burung Beo Dijinakkan
1st Milenium BC
Burung beo disimpan sebagai sahabat keluarga kerajaan dan elit kaya di Asia dan Afrika selama milenium pertama SM. Ketika Alexander Agung menaklukkan India pada tahun 327 SM, dia membawa Beo Leher Cincin dan sepupu mereka, Burung Beo Alexandrine, kembali ke Yunani. Burung beo yang bisa berbicara menjadi sangat populer di kalangan kelas atas sehingga guru burung beo profesional disewa untuk mengajar burung berbicara bahasa Latin.
Minat pada burung beo merosot saat Kekaisaran Romawi menurun pada abad ke-5 M. Selama Abad Pertengahan, minat pada burung beo sekali lagi digelitik saat para penjelajah pulang bersama mereka. Burung umumnya dimiliki sebagai simbol status oleh orang kaya saat itu dan ditempatkan di kandang hias.
14thCentury
Portugis menguasai sebagian pantai Afrika Barat pada pertengahan tahun 1400-an dan sering kali membawa burung beo abu-abu Afrika kembali bersama mereka. Gereja sangat menghargai burung beo yang bisa berbicara pada saat Paus Martin V menunjuk seorang "Penjaga Burung Beo" untuk mengawasi perawatan mereka.
15thCentury
Pada tahun 1504, Henry VIII memiliki Burung Beo Kelabu Afrika, yang merupakan catatan pertama tentang burung beo yang dipelihara sebagai hewan peliharaan di Kepulauan Inggris. Dari awal abad ke-15 hingga awal abad ke-17, kapal-kapal Eropa berlayar ke seluruh dunia mencari rute dan mitra perdagangan baru untuk memberi makan kapitalisme Eropa yang berkembang pesat.
Beberapa hewan dibawa kembali untuk museum, penelitian, hewan peliharaan, kebun binatang, dan sebagai keingintahuan untuk koleksi yang disebut "lemari." Burung beo adalah pilihan utama.
Christopher Columbus kembali ke Spanyol dengan burung beo Amazon sebagai hadiah dari penduduk asli Amerika yang dia temui, memicu minat baru pada makhluk eksotis.
16thCentury
Selama abad ke-16, Henry VIII berbagi Hampton Court dengan burung beo abu-abu Afrika tercinta.
Burung dan sangkar sangat dicari di Prancis sehingga sebuah organisasi pengrajin didedikasikan untuk membuat sangkar burung yang bagus. Charles V bahkan memiliki sangkar burung bertatahkan batu permata. Meskipun kandang dari masa ini tidak bertahan selama berabad-abad, beberapa direpresentasikan dalam seni periode.
18thdan 19th Century
Pet menjadi populer di istana Versailles pada abad ke-18, dan Madame du Barry, nyonya Raja Prancis, sangat menyukai burung beo. Mereka memicu minat pada hewan peliharaan eksotis, terutama burung beo dan monyet, yang dapat dengan mudah dilatih dan diangkut. Madame du Barry bahkan memiliki seorang perwira angkatan laut yang diberi gelar kebangsawanan oleh raja karena memberinya burung beo hijau.
Kolonel O'Kelly memiliki salah satu burung beo paling terkenal. Dia membayar seratus guinea untuknya di Bristol, dan dia menjadi selebriti di Inggris selama 30 tahun berikutnya.
Selama abad ke-19th, toko hewan peliharaan mulai memajang burung beo jinak di tempat terbuka, mendorong orang untuk berinteraksi lebih dekat dengan burung yang lebih besar. Banyak dari burung beo besar ini dibawa dalam usia muda dan dilatih oleh pemilik toko. Alih-alih menggunakan intimidasi sebagai metode pelatihan, mereka melatih mereka menggunakan penguatan positif, yang menciptakan potensi lebih tinggi untuk memelihara burung beo ini sebagai hewan peliharaan.
Budgies diperkenalkan ke Inggris pada tahun 1800-an, yang memikat keluarga Inggris kelas menengah dan memulai hobi memelihara burung beo di AS. S. Popularitas Fred, kakatua dalam serial televisi populer “Baretta,” mungkin telah berkontribusi pada peningkatan tajam kepemilikan burung beo di tahun 1970-an.
Asosiasi Dokter Hewan Avian didirikan pada 1980-an untuk membantu keamanan burung beo peliharaan.
Hari ini
Burung beo adalah hewan peliharaan yang populer saat ini. Abu-abu Afrika, macaw, kakatua, budgie, dan sejoli adalah burung beo peliharaan yang umum, untuk beberapa nama. Bagaimana burung beo dibesarkan biasanya memiliki pengaruh besar pada kepribadiannya, dan burung beo yang dibesarkan untuk hewan peliharaan telah terbiasa berinteraksi untuk memastikan mereka percaya dan jinak.
Tapi hubungan mereka dengan manusia bisa rumit. Popularitas mereka sayangnya menyebabkan perdagangan ilegal, dengan beberapa spesies menghadapi kepunahan. Perdagangan ini dapat menguntungkan secara ekonomi bagi sebagian masyarakat dengan memberikan pendapatan dan mendorong pariwisata. Mengimpor burung beo yang ditangkap dari alam liar ke Amerika Serikat dan Eropa adalah ilegal, tetapi burung tersebut terus diselundupkan karena harganya yang tinggi.
Menutup Pikiran
Selama berabad-abad, burung beo tercatat sebagai sahabat orang kaya dan elit. Mereka dulu dan masih dicintai karena bulunya yang cerah, temperamen yang penuh kasih, dan kemampuan yang menarik untuk menggemakan kata-kata Anda kembali kepada Anda. Mereka semakin populer, dan sekitar 8 juta burung beo disimpan sebagai hewan peliharaan. Memelihara burung beo sebagai hewan peliharaan membutuhkan penelitian dan pelatihan menyeluruh karena pada dasarnya burung ini adalah burung liar.