Ayam Sumatera lebih merupakan burung buruan daripada ayam kampung. Mereka adalah burung cantik dengan bulu yang membedakan mereka dari kebanyakan ras domestik. Awalnya dibiakkan untuk sabung ayam, ayam ini sekarang menjadi jenis hias. Mereka memiliki tubuh kecil dengan kulit dan tulang hitam, sehingga para wisma jarang memilihnya untuk produksi daging. Jika diinginkan, mereka dapat digunakan untuk telur, tetapi mereka tidak menghasilkan banyak, bertelur sekitar 50–100 per tahun. Mereka bukan burung yang ramah, jadi mereka bukan hewan peliharaan yang baik. Namun, ayam Sumatera dapat menjadi tambahan yang bagus untuk kawanan yang ada dan dapat dikembangbiakkan dan digunakan untuk tujuan pertunjukan.
Fakta Singkat Tentang Ayam Sumatera
Nama Ras: | Sumatra |
Tempat Asal: | Indonesia |
Penggunaan: | Pameran, pertunjukan, hias |
Ukuran Ayam: | 4 – 5 pound |
Ukuran Ayam: | 3,5 – 4 pon |
Warna: | Didominasi hitam dengan sedikit kilau hijau |
Umur: | 15 – 20 tahun |
Toleransi Iklim: | Semua iklim |
Tingkat Perawatan: | Mudah |
Produksi: | Hingga 100 telur per tahun |
Temperamen: | Hewan liar, agresif, tidak cocok |
Asal Usul Ayam Sumatera
Ayam sumatera dulunya disebut Pegar Sumatera. Burung ini berasal dari pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan di Indonesia. Ayam ini juga dikenal sebagai Java Pheasant Game Bird.
Ayam sumatera awalnya digunakan untuk sabung ayam untuk hiburan. Pada tahun 1847, mereka diperkenalkan sebagai burung buruan ke Amerika Serikat dan Eropa. Mereka ditambahkan ke American Poultry Association pada tahun 1883 sebagai trah resmi.
Ciri Ayam Sumatera
Ayam sumatera adalah burung yang tangguh. Mereka pandai menjaga diri mereka aman, terbang lurus ke udara untuk menghindari potensi ancaman. Mereka aktif, waspada, dan selalu waspada. Mereka dapat dipelihara sebagai hewan peliharaan, tetapi mereka tidak terlalu ramah karena sifat liar mereka.
Ini bukan ayam yang baik dalam kurungan. Ayam sumatera butuh ruang dan suka menjelajah. Mereka bersosialisasi dengan burung lain dan rukun dengan mereka. Namun, ayam menjadi agresif selama periode induk aktif, dan ayam jantan bisa menjadi agresif saat musim kawin.
Ayam Sumatera adalah burung yang gugup, gelisah, dan suka bertingkah. Mereka suka memiliki banyak pilihan untuk bersembunyi saat mencari makan dan menghabiskan waktu bertengger di semak-semak untuk menghindari predator.
Meskipun ayam awalnya berasal dan lebih menyukai daerah hangat, ternyata mereka sangat dingin dan dapat disimpan di lingkungan apa pun.
Penggunaan
Ayam Sumatera dipelihara saat ini terutama sebagai burung hias. Mereka dapat digunakan untuk pertunjukan atau pameran, tetapi itu bukan pilihan yang baik untuk daging burung. Mereka memiliki rasa permainan dan kecil.
Penghuni rumah yang mencari ayam untuk produksi telur mungkin beruntung dengan jenis ini. Ayam Sumatera dapat bertelur hingga 100 telur per tahun dan merupakan petelur musim dingin yang efisien. Ayam-ayam ini menjadi ibu yang sangat baik, jadi membiakkan ayam-ayam ini mudah.
Penampilan & Varietas
Ayam Sumatera masih memiliki tampilan yang liar. Mereka memiliki bulu yang panjang dan mengalir serta banyak bulu hitam yang terlihat mengkilap. Bulu biasanya memiliki kemilau hijau dan ungu. Mereka memiliki telinga ungu, pial, dan jengger, meskipun sulit dilihat karena sangat kecil. Kaki dan kakinya berwarna hitam, dan bagian bawah kakinya berwarna kuning.
Hitam adalah warna ayam Sumatera yang paling umum. Kadang-kadang burung bisa memiliki dada merah.
Ada dua variasi warna: biru dan putih. Ayam Sumatera biru memiliki bulu berwarna biru dengan ujung sayap, dada, dan perut berwarna putih. Ayam Sumatera putih sangat langka. Mereka memiliki bulu putih dan terkadang semuanya putih, dengan wajah hitam.
Penduduk & Distribusi
Ayam Sumatera terdaftar sebagai terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature. Klasifikasi ini berarti ada kurang dari 500 burung berkembang biak di Amerika Serikat dan lima atau kurang kawanan berkembang biak.
Brah ayam Sumatera semakin populer di Amerika Serikat dan Eropa. Mudah-mudahan, lebih banyak breeder yang menyadari breed ini akan meningkatkan jumlah mereka dan menghilangkan status mereka yang terancam punah.
Apakah Ayam Sumatera Baik untuk Peternakan Skala Kecil?
Ayam sumatera bukanlah pilihan ideal untuk peternakan skala kecil. Mereka terutama dipelihara sebagai hewan peliharaan hias atau burung pertunjukan. Mereka tidak menghasilkan banyak telur dan bukan pilihan yang baik untuk daging. Tubuhnya yang kecil, kulit dan tulangnya yang hitam, serta rasa yang garang membuat mereka menjadi pilihan farming yang tidak populer.
Ayam ini tidak suka dikurung. Jika Anda menjadikannya sebagai tambahan hias untuk kawanan Anda, mereka akan membutuhkan banyak ruang untuk mencari makan dengan aman. Mereka biasanya adalah burung yang tenang yang dapat bergaul dengan orang lain, tetapi sifat liar mereka dapat membuat mereka menunjukkan agresi.
Ayam sumatera adalah burung cantik yang sangat cocok sebagai hiasan tambahan pada kawanan. Trah ini langka dan terancam punah, jadi menambahkan burung ini ke rumah Anda dan membiakkannya akan membantu melestarikan jumlahnya.