Burung unta adalah salah satu burung paling unik di dunia hewan. Tingginya bisa mencapai lebih dari delapan kaki dan mencapai kecepatan lebih dari 43 mph (70 kph). Kaki mereka yang kuat tidak hanya membantu mereka melarikan diri dari pemangsa, tetapi mereka juga bertindak sebagai senjata pertahanan diri. Burung unta akan menendang pemangsanya dengan sangat kuat sehingga bisa membunuh mereka.
Tapi burung unta tidak hanya mengandalkan kecepatan cepat dan kaki yang kuat untuk menjaga mereka tetap hidup saat menghadapi bahaya. Indera pendengaran mereka yang tajam membantu mereka mendengar predator yang masuk sebelum terlambat untuk melarikan diri dari mereka. Jadi, jika Anda pernah bertanya-tanya apakah burung unta memiliki telinga, ya, benar, dan telinga itu penting untuk kelangsungan hidup burung yang tidak bisa terbang.
Teruslah membaca untuk mempelajari semua yang ingin Anda ketahui tentang burung unta dan kemampuan pendengaran burung lainnya.
Apakah Burung Unta Punya Telinga?
Burung unta memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam untuk membantu mereka merasakan predator terdekat. Telinga mereka ada di sisi kepala mereka, sama seperti telinga kita. Sulit untuk melihat telinga burung karena mereka tidak memiliki struktur telinga luar seperti manusia, anjing, atau anggota kerajaan hewan lainnya. Bulu-bulu pada sebagian besar kepala burung menutupi telinga mereka sehingga terlihat seperti tidak memiliki sama sekali. Namun, pada burung unta, bulu kepalanya sangat kecil sehingga Anda dapat melihat letak telinganya.
Bagaimana Burung Mendengar Tanpa Telinga Luar?
Pada sebagian besar mamalia, struktur telinga luar membantu menyalurkan suara. Ini penting bagi mamalia untuk menentukan dari mana suara berasal. Meskipun burung tidak memiliki struktur eksternal, mereka masih dapat mengetahui dari mana asal suara. Sampai saat ini, diyakini bahwa kurangnya struktur telinga luar membuat burung tidak dapat membedakan suara yang berasal dari ketinggian yang berbeda.
Studi terbaru menunjukkan bahwa bentuk kepala burung memainkan peran kunci dalam menentukan lokasi suara. Penelitian dilakukan pada burung gagak, bebek, dan ayam dan menemukan bahwa bentuk oval kepala burung ini membantu mengubah gelombang suara dengan cara yang mirip dengan telinga luar mamalia.
Tergantung di mana gelombang suara menghantam kepala burung, suara diserap, dipantulkan, atau difraksi. Beberapa suara akan melewati kepala untuk memicu respons di telinga yang berlawanan.
Seberapa Baik Burung Dapat Mendengar Tanpa Telinga Luar?
Meskipun tidak memiliki struktur telinga luar yang rumit seperti spesies lain di dunia hewan, burung memiliki pendengaran yang berkembang dengan baik. Itu adalah indra terpenting kedua mereka setelah penglihatan.
Indera pendengaran telah berkembang untuk bekerja dengan baik karena mereka membutuhkannya untuk berkomunikasi satu sama lain melalui lagu. Beberapa spesies burung, seperti burung unta, mengandalkan pendengarannya untuk mendeteksi ancaman bahaya.
Pendengaran burung peka terhadap suara dari 1 hingga 4 kHz, meskipun mereka dapat mendengar beberapa frekuensi yang lebih rendah dan lebih tinggi.
Apakah ada hewan lain yang tidak memiliki telinga luar?
Ya, ada banyak hewan lain yang tidak memiliki “pinna” (bagian telinga yang terlihat di luar kepala).
Salamander tidak memiliki telinga, jadi mereka menggunakan getaran tanah melalui suara di udara untuk "mendengar". Ular juga menggunakan getaran tanah untuk mendengar suara.
Katak memiliki telinga bagian dalam dan gendang telinga yang memungkinkan mereka mendengar hingga 38 kHz, tertinggi di antara amfibi lainnya. Sebagai perbandingan, manusia dapat mendengar suara hingga 20 kHz.
Laba-laba tidak memiliki telinga atau gendang telinga, jadi Anda mungkin mengira mereka tidak dapat mendengar sama sekali. Laba-laba benar-benar “mendengar” (merasakan getaran) berkat bulu halus di kaki depan mereka.
Anjing laut harpa mungkin tidak memiliki struktur telinga luar, tetapi struktur telinga bagian dalamnya sangat mirip dengan sesama mamalia. Tidak adanya pinna memang memiliki tujuan pada spesies ini karena memungkinkan mereka untuk secara akurat menentukan arah suara yang mereka dengar. Pendengaran mereka dirancang khusus untuk akustik bawah air (1–180 kHz), dan kemampuan mendengar mereka sangat berkurang saat mereka tidak lagi berada di dalam air (1–22,5 kHz).
Burung Bisa Tuli?
Burung tidak bisa tuli secara permanen seperti manusia. Mereka bisa kehilangan pendengaran karena suara keras atau trauma, namun gangguan pendengaran ini hanya bersifat sementara. Sel-sel rambut sensorik di telinga bagian dalam burung dapat tumbuh kembali untuk mengembalikan indera pendengarannya kembali normal.
Tidak seperti manusia dan mamalia lainnya, burung cenderung mempertahankan pendengarannya sepanjang hidup mereka. Pada saat manusia berusia 65 tahun, mereka dapat kehilangan lebih dari 30 desibel sensitivitas pada frekuensi tinggi. Gangguan pendengaran pada manusia terjadi secara bertahap dan dimulai dengan suara bernada tinggi seperti dering telepon atau bunyi gelombang mikro.
Pemikiran Terakhir
Kami harap Anda telah mempelajari sesuatu yang baru tentang kemampuan pendengaran burung unta dan spesies burung lainnya hari ini. Sementara kebanyakan orang tidak merasa penasaran dengan telinga burung, tidak ada salahnya untuk belajar lebih banyak tentang hewan yang tinggal bersama kita di planet yang indah ini.