Apakah Tikus Punya Perasaan? Inilah Apa Kata Sains

Daftar Isi:

Apakah Tikus Punya Perasaan? Inilah Apa Kata Sains
Apakah Tikus Punya Perasaan? Inilah Apa Kata Sains
Anonim

Pemilik hewan peliharaan mana pun akan memberi tahu Anda bahwa anjing dan kucing memiliki emosi1Sains mendukung pernyataan ini2Kita sering berpikir bahwa hewan lain tidak tidak punya perasaan. Lagipula, interaksi kita dengan makhluk seperti tikus lebih sedikit. Sekitar 114,3 juta rumah tangga Amerika memiliki anjing, kucing, atau keduanya3! Sebaliknya, hanya 6,2 juta yang memiliki hewan kecil, yang mungkin termasuk hamster, tikus, chinchilla, dan kelinci.

Anehnya, tikus juga memiliki perasaan. Mereka juga lebih seperti manusia daripada yang mungkin Anda sadari. Itu masuk akal, mengingat hubungan genetik kita yang dekat.

Kesamaan Genetik dan Neural

Semua organisme dengan sel yang memiliki nukleus atau eukariota memiliki nenek moyang yang sama4Anda dapat menganggap DNA sebagai buku resep gen organisme. Manusia dan tikus berbagi 90% DNA yang mencengangkan5, dengan jumlah gen yang hampir sama dan 3,1 miliar pasangan basa6 Seperti yang mereka katakan, iblis ada dalam detailnya. Namun demikian, tikus adalah hewan laboratorium yang sangat baik karena kesamaan ini.

Gambar
Gambar

Bukti Emosi

Mempelajari emosi pada tikus bukanlah hal baru. Para ilmuwan mengembangkan tes yang disebut Open Field Maze (OFM) pada tahun 1934 untuk menyelidiki perasaan pada hewan pengerat. Penelitian telah berlangsung karena dapat berimplikasi pada pengobatan bagi manusia. Satu studi mengamati respons stres pada tikus untuk mempelajari bagaimana mereka dapat menerapkannya untuk mengobati gangguan kecemasan dan PTSD pada manusia.

Tikus dan manusia memiliki struktur otak yang mirip, termasuk yang terlibat dengan emosi seperti amigdala. Peran utamanya adalah regulasi emosional. Ini membantu manusia dan hewan menafsirkan input sensorik. Respon membentuk dasar untuk memori ketakutan, yang, pada gilirannya, sangat penting untuk kelangsungan hidup. Itu memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang menyelamatkan jiwa.

Keduanya menghasilkan apa yang disebut hormon cinta, oksitosin. Itu juga terkait dengan keibuan. Satu studi menemukan bahwa menyuntikkan hormon ini ke tikus dapat menimbulkan naluri keibuan pada wanita. Menariknya, wanita memproduksinya saat melahirkan. Dokter dapat menggunakannya untuk membantu mereka melahirkan selama persalinan berlarut-larut. Fakta bahwa tikus merespon dengan cara yang sama memberikan bukti kuat bahwa tikus juga memiliki perasaan.

Pekerjaan lain telah menunjukkan bagaimana tikus berbagi emosi, meniru manusia. Temuan menunjukkan bahwa mereka "menangkap" perasaan rekan-rekan mereka. Karya ini memberikan bukti kuat bahwa tikus tidak hanya memiliki emosi tetapi juga mengalami empati. Itu menunjukkan perasaan dan pemrosesan yang lebih tinggi pada hewan-hewan ini.

Para ilmuwan bahkan mampu mendokumentasikan ekspresi wajah pada tikus. Mereka juga mengkorelasikannya dengan aktivitas saraf. Itu membuka pintu untuk mempelajari lebih lanjut tentang emosi pada tikus dan hewan lainnya. Perlu dicatat bahwa anjing dapat mengekspresikan perasaan yang setara dengan anak berusia 2,5 tahun dengan DNA yang lebih sedikit daripada tikus. Hewan pengerat itu mungkin mampu melakukan lebih dari yang kita kira!

Gambar
Gambar

Pemikiran Terakhir

Jawaban atas banyak pertanyaan yang kita miliki tentang hewan peliharaan kita dan hewan lain sering bermuara pada genetika. Dalam hal ini, sains memberikan penjelasan tak terduga tentang seberapa dekat manusia dan tikus. Emosi adalah komponen penting untuk bertahan hidup, dengan rasa takut menjadi salah satu yang terpenting. Penelitian telah menunjukkan bahwa hewan pengerat ini memiliki perasaan, yang mungkin menjelaskan mengapa mereka begitu sukses, secara evolusioner.

Direkomendasikan: