Maneki-Neko adalah sosok terkenal dalam budaya Asia. Dikenal sebagai Kucing Waving Cina atau Jepang, kucing keberuntungan, atau kucing penyambut, Maneki-Neko dikenali secara visual, meskipun banyak yang tidak mengetahui sejarah uniknya.
Sosok kitsch terlihat di seluruh dunia, tetapi sebagai jimat keberuntungan, patung ini berasal dari abad ke-17.
Apa itu Maneki-Neko?
Meskipun sering dikaitkan dengan Cina, Maneki-Neko sebenarnya adalah figur Jepang-namanya secara harfiah berarti "kucing pemanggil"1 Patung itu adalah kucing Bobtail Jepang dengan kaki terangkat, telinga merah runcing, dan aksesori seperti koin (biasanya koin koban dari zaman Edo Jepang) dan simbol keberuntungan lainnya untuk membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi pemiliknya. Beberapa versi bahkan memiliki lengan bermotor yang memungkinkannya untuk "bergoyang" sepanjang hari.
Lengan kucing bisa di kiri atau kanan, tergantung kebutuhan pemiliknya. Jika tangan kiri diangkat, kucing mengundang pelanggan masuk. Jika kaki kanan diangkat, dikatakan membawa kekayaan dan uang.
Patung itu mungkin dalam berbagai warna, tergantung pada jenis kekayaan yang ingin ditarik oleh pemiliknya. Warna-warna ini meliputi:
Hitam: | Aman dari roh jahat |
Merah: | Perlindungan dari penyakit |
Emas: | Kekayaan |
Merah muda: | Cinta, asmara |
Biru: | Sukses dalam usaha akademik |
Hijau: | Perlindungan untuk keluarga |
Maneki-Neko biasanya dipajang di pintu masuk bisnis seperti bar, restoran, dan binatu untuk memberi isyarat kepada pelanggan di dalamnya.
Asal Usul Maneki-Neko
Maneki-Neko adalah sosok populer di Pecinan, sehingga banyak yang salah mengira itu adalah sosok Tionghoa. Ini sebenarnya diyakini berasal dari zaman Edo di Jepang; namun, asal pastinya tidak diketahui.
Salah satu catatan paling awal tentang Maneki-Neko ada dalam cetakan balok kayu ukiyo-e Hiroshige dari Flourishing Business di Balladtown pada tahun 1852, yang menunjukkan Marushime-Neko, variasi dari Maneki-Neko, yang dijual di kuil Senso.
Maneki-Neko juga muncul di artikel surat kabar pada tahun 1876 selama periode Meiji. Patung-patung ini mengenakan kimono dan didistribusikan di sebuah kuil di Osaka. Bukti pertama bahwa Maneki-Neko menjadi jimat keberuntungan komersial muncul sekitar tahun 1902.
Maneki-Neko sebagai Jimat Keberuntungan
Dalam budaya Barat, kucing rumahan terutama dipelihara sebagai hewan peliharaan. Di Jepang, mereka dipercaya memiliki kekuatan pelindung dan bertindak sebagai simbol keberuntungan, seperti Maneki-Neko.
Berdasarkan cerita rakyat, Maneki-Neko didasarkan pada kucing sungguhan. Seorang biksu abad ke-17 tinggal di kuil Gōtoku-ji di Setagaya dengan Bobtail Jepang peliharaannya. Suatu hari, seorang bangsawan samurai, Ii Naotoka dari Hikone, berada di daerah tersebut untuk berburu ketika badai meletus.
Berlindung di bawah pohon di luar kuil, tuan melihat kucing biksu mengangkat satu kaki seperti dia melambai ke kuil. Bersyukur telah menyelamatkan nyawanya, tuan menjadi pelindung kuil dan membantu memperbaikinya.
Setelah kucing mati, diperingati dalam sebuah patung, dan lokasi tersebut masih dianggap sebagai situs suci. Ini juga alasan mengapa banyak yang percaya kucing yang memberi isyarat sebagai simbol keberuntungan.
Warisan Budaya
Maneki-Neko adalah sosok abadi dalam budaya Asia. Anda dapat menemukan patung-patung di seluruh toko dan bisnis di Jepang, Cina, dan di seluruh dunia. Okayama juga memamerkan koleksi 700 patung kucing yang memberi isyarat di Museum Seni Manekineko.
Setiap tahun di bulan September, kucing pemanggil dirayakan di Festival Manekineko di kota-kota besar di Jepang. Selama acara ini, orang-orang menghadiri acara bertema dan melukis diri mereka agar terlihat seperti kucing yang beruntung.
Tentu saja, kuil Gōtoku-ji-tempat legenda berasal-masih menjadi rumah bagi ratusan patung.
AS adalah rumah bagi situs budayanya sendiri. Museum Kucing Keberuntungan Ohio di Cincinnati memiliki lebih dari 2.000 variasi patung kucing ikonik Maneki-Neko yang dipamerkan.
Mengapa Maneki-Neko Melambai?
Maneki-Neko terkadang disebut Kucing Waving Cina atau Jepang, meskipun sebenarnya bukan melambai. Dalam budaya Jepang, tidak seperti budaya Barat, memegang tangan Anda dengan telapak tangan ke depan dan jari-jari mengarah ke bawah adalah cara untuk memanggil seseorang ke arah Anda. Inilah mengapa tangan Maneki-Neko menghadap ke bawah.
Kesimpulan
Meskipun berasal dari Jepang, Maneki-Neko adalah sosok ikonik dalam budaya Asia dan muncul di seluruh dunia. Patung itu bertahan selama berabad-abad sebagai simbol kekayaan finansial, cinta, perlindungan, kesehatan, dan keberuntungan, menjadikannya ikon yang kuat bagi orang-orang dari semua budaya.