Anjing adalah salah satu, jika bukan hewan paling populer yang diambil sebagai hewan peliharaan di dunia. Anjing adalah makhluk yang cerdas, setia, penuh kepribadian, dan ramah. Seperti kebanyakan negara di dunia, anjing adalah hewan peliharaan yang sangat populer di Jepang. Tapi dari mana datangnya cinta anjing? Apakah anjing-anjing ini memiliki sejarah yang kaya di Jepang?
Di sini, kita menjelajahi kekayaan sejarah anjing di Jepang untuk melihat bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan masyarakat Jepang!
Anjing Jepang
Di Jepang, anjing dikenal sebagai Inu. Trah Inu Jepang yang umum termasuk Spaniel Jepang, Akita, Shiba, dan Tosa. Anjing sangat dihormati dalam agama rakyat tradisional dan Buddhisme di Jepang. Mereka sering digambarkan sebagai pembela manusia karena diyakini memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat. Banyak arsitektur Jepang mungkin termasuk patung anjing karena kepercayaan ini. Pada Zaman Edo, Shogun Tokugawa Tsuneyoshi dikenal sebagai (atau bahkan diejek sebagai) "Shogun Inu" karena peraturannya yang ekstrem terhadap anjing selama menjadi shogun.
Anjing memiliki sejarah yang kaya dalam sastra dan budaya Jepang. Banyak anjing muncul dalam literatur Jepang, seperti cerita rakyat Hanasaka Jiisan (Pria Tua yang Mekarkan Pohon Layu) dan cerita Jino Yomenu Inu (Anjing yang Tidak Bisa Membaca).
Anjing dalam Legenda Jepang
Ada banyak legenda yang melibatkan anjing dalam bahasa Jepang, menunjukkan bagaimana orang Jepang menganggap Inu dalam budaya mereka. Berikut adalah beberapa kisah populer Inu dalam legenda Jepang.
Anjing Singa Penjaga
Anda mungkin melihat pahatan dan patung anjing singa di pintu masuk kuil Buddha. Patung-patung ini disebut komainu, dan ini karena legenda yang menceritakan kisah Buddha dan singa anjingnya. Saat Buddha bepergian, dia sering ditemani oleh anjing kecilnya yang berubah menjadi singa saat dia membutuhkan perlindungan.
Spaniel Jepang
Spaniel Jepang mungil adalah jenis anjing yang telah dianggap suci dalam sejarah Jepang selama berabad-abad. Anjing ini, bagaimanapun, memiliki kisah asal usul yang sangat tidak biasa dalam legenda Buddhis.
Seekor singa pernah jatuh cinta dengan monyet kecil. Karena perbedaan mereka yang jelas, mereka berdua tidak bisa bersama. Putus asa dalam cinta, singa meminta nasihat Buddha. Sang Buddha menawarkan solusi tetapi memperingatkan bahwa ini datang dengan harga yang mahal. Dengan mengorbankan ukuran, kekuatan, dan statusnya sebagai singa, singa itu setuju, yang memungkinkannya untuk bersama monyet kecil itu. Persatuan singa dan monyet ini melahirkan Spaniel Jepang yang kita kenal dan cintai hari ini.
Akita-Inu
Ada cerita yang mengajarkan pelajaran tentang rasa iri yang melibatkan seorang Akita-Inu. Ceritanya tentang pasangan lansia yang baik hati dengan hewan peliharaan Akita-Inu. Suatu hari, anjing itu terus menggonggong dan menggali di suatu tempat di taman, mendorong orang tua itu untuk menggali. Orang tua itu menggali perbendaharaan batu berharga dan membawanya pulang. Tetangga pasangan tua itu melihat batu-batu itu dan bertanya dari mana asalnya, dan pasangan itu meminjamkan Akita-Inu kepada tetangganya untuk membantunya menemukan harta karun. Tetangga mengambil anjing itu dan menggali di tempat yang ditentukan dan hanya menemukan ular dan cacing. Marah karena anjing itu membawanya untuk menemukannya, dia membunuh anjing itu, menguburnya, dan menancapkan ranting willow di tanah tempat anjing itu dikuburkan.
Cerita berlanjut dengan peristiwa lain yang melibatkan pasangan tua dan tetangga yang iri, tetapi dimulai dengan Akita-Inu yang memimpin pasangan tua itu untuk mencari harta karun.
Domestikasi Anjing di Jepang
Kepemilikan hewan peliharaan di Jepang sebagian besar bersifat utilitarian. Meski kini hewan peliharaan mulai dianggap sebagai bagian dari keluarga. Domestikasi anjing dimulai sekitar 10.000 SM selama periode Jomon. Anjing pertama memasuki kepulauan Jepang melalui migrasi dari benua Asia. Anjing peliharaan berasal dari keluarga serigala, yang awalnya mendiami Eurasia dan Amerika Utara. Anjing liar ini dianggap sebagai nenek moyang dari semua anjing peliharaan di seluruh dunia, termasuk Jepang.
Cinta Anjing
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi ledakan cinta anjing di Jepang. Adopsi anjing di Jepang mudah dilakukan, dan dapat dengan mudah dibeli dari pusat kesehatan atau adopsi. Anjing memberikan bentuk persahabatan yang nyaman bagi orang Jepang, dan banyak keluarga Jepang bahkan menganggap mereka sebagai bagian dari keluarga. Layanan perawatan anjing juga mudah diakses, dengan banyak pusat kesehatan hewan lokal dalam jarak berjalan kaki dari rumah.
Karena lingkungan Jepang yang padat, banyak pemilik anjing memilih ras yang lebih kecil sebagai hewan peliharaan untuk mengimbangi kurangnya ruang. Jenis anjing yang paling populer adalah Shiba-Inu karena ukuran dan umurnya hingga 15 tahun. Shiba-Inu adalah anjing yang ramah dan cerdas, menjadikannya teman favorit dan berumur panjang.
Pasangan yang tidak memiliki anak juga dikenal memanjakan anjing peliharaannya seperti anak sendiri. Beberapa hotel dan perusahaan bahkan mengizinkan pelanggan untuk membawa serta bayi berbulu mereka. Sebagian besar restoran dan kafe bahkan menyediakan menu khusus untuk anjing.
Anjing terapi juga memainkan peran besar dalam membantu orang tua dan orang cacat. Beberapa organisasi ada di Jepang yang melatih anjing terapi untuk panti jompo dan rumah sakit.
Hachiko: Kisah Kesetiaan
Di Stasiun Shibuya di Tokyo, Anda akan menemukan patung perunggu Akita-Inu bernama Hachiko. Kisah Hachiko adalah salah satu kesetiaan dan dikenal semua orang di Jepang. Pada tahun 1930-an, Hachiko akan menunggu pemiliknya di stasiun Shibuya setiap hari pada pukul 15.00 sampai pemiliknya pulang kerja. Setelah satu setengah tahun melakukan ini, Profesor Ueno menderita stroke di tempat kerja dan meninggal dunia. Hachiko melanjutkan rutinitasnya pada waktu yang sama di tempat yang sama setiap hari selama lebih dari sembilan tahun, dengan setia menunggu pemiliknya kembali.
Hachiko meninggal dunia pada tanggal 8 Maret 1935, sembilan tahun lebih lama dari pemiliknya yang tercinta. Hachiko menjadi simbol kesetiaan, kesetiaan, dan pengabdian yang populer. Tubuh anjing itu ditempatkan di museum, dan Hachiko diabadikan oleh patung perunggu di stasiun Shibuya.
Kesimpulan
Anjing adalah hewan yang sangat dicintai di Jepang, dengan orang-orang memperlakukan anjing peliharaan sebagai anggota keluarga. Mereka juga memiliki kehadiran yang kaya dalam budaya Jepang, sering digambarkan sebagai sahabat setia dan pelindung melawan kejahatan.
Baik melalui cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi atau melalui memiliki pendamping bayi berbulu Anda sendiri, anjing adalah hewan peliharaan yang setia, penyayang, dan luar biasa di Jepang.