Burung peliharaan, seperti cockatiel, dapat menderita berbagai masalah pencernaan, termasuk diare. Sebagian besar waktu, diare dapat disebabkan oleh perubahan mendadak dalam diet cockatiel Anda, atau bisa juga karena reaksi stres burung Anda terhadap perubahan lingkungannya.
Namun, diare juga bisa menjadi gejala penyakit yang lebih parah, jadi jangan pernah meremehkan serangannya yang tiba-tiba. Bagaimanapun, Anda harus menghubungi dokter hewan, terutama jika diare berlanjut lebih dari 24 jam.
Memang, jika cockatiel Anda sakit, penting untuk mengetahui penyebabnya sejak dini. Secara umum, sulit untuk mendeteksi diare pada burung, karena kotorannya biasanya cukup encer karena kandungan urinnya yang tinggi. Oleh karena itu, Anda mungkin tidak segera menyadari bahwa burung Anda tidak sehat.
Dengan mengamati fesesnya secara teratur, mencari tanda-tanda ketidaknyamanan lainnya, dan menerima perawatan hewan yang tepat, Anda dapat mengobati diare dan penyebab yang mendasarinya dengan cepat dan efektif.
Apakah Kotoran yang Tidak Normal pada Cockatiel?
Kotoran burung normal terdiri dari tiga bagian:
- Kotoran: bagian coklat padat atau kehijauan
- Urat: bagian putih setengah padat
- Urine: bening, bagian cair
Seekor cockatiel yang mengalami diare akan menghasilkanfeses cair, yang merupakan campuran urat dan urin. Jika burung Anda hanya memiliki kotoran yang lepas selama satu hari, itu mungkin hanya pertanda bahwa ada sesuatu dalam makanannya yang tidak cocok dengannya atau ia terlalu banyak makan. Dalam hal ini, mungkin tidak darurat. Namun,jika Anda melihat tinja berair selama lebih dari 24 jam, Anda harus segera menemui dokter hewan.
Penting: Perbedaan harus dibuat antara diare dan poliuria, ditandai dengan peningkatan urin dari kotoran. Poliuria tidak selalu disebabkan oleh penyakit; itu mungkin hanya akibat dari makan terlalu banyak buah atau cockatiel Anda menyerap banyak air.
Apa Penyebab Diare pada Cockatiel?
Diare dan konstipasi pada burung peliharaan bukanlah penyakit yang sebenarnya: ini adalah gejala yang terkait dengan masalah pencernaan yang lebih umum, yang mungkin memiliki asal psikologis, nutrisi, atau patologis.
Berikut adalah alasan umum mengapa cockatiel Anda mungkin mengalami diare:
- Stres
- Perubahan pola makan yang tiba-tiba
- Kualitas makanan buruk
- Alergi makanan
- Infeksi virus
- Penyakit bakteri
- Tumor
- Radang hati pankreas
- Keracunan
- Parasit (seperti cacing gelang, cacing pita, protozoa)
Tergantung pada penyakit yang mendasari yang memengaruhi cockatiel Anda, dokter hewan Anda dapat merekomendasikan berbagai perawatan, yang dapat berkisar dari perubahan pola makan, pemberian obat-obatan dan antibiotik, hingga perubahan gaya hidup atau lingkungan.
Cara Mengobati Diare pada Cockatiel
Sangat penting untuk mengobati diare sejak dini untuk menghindari komplikasi serius pada cockatiel Anda. Setelah menemui dokter hewan, Anda juga perlu memastikan bahwa gejalanya tidak kembali. Untuk melakukannya, ikuti rekomendasi berikut:
1. Amati Perilaku Cockatiel Anda
Pantau perilaku burung Anda dengan cermat untuk gejala lain dari kemungkinan penyakit. Misalnya, tanda-tanda berikut menunjukkan bahwa cockatiel Anda mungkin sakit:
- Lemas dan kurang energi
- Tidak lagi berkicau
- Tidak bersolek bulu
- Tidak mau makan
- Bulunya acak-acakan
- Muntah atau muntah
- Pelepasan dari lubang hidung dan mata
- Darah di bangkunya
2. Hindari Perubahan Mendadak dalam Dietnya
Tetap gunakan campuran pelet dan bijinya yang biasa. Jika dokter hewan Anda telah merekomendasikan perubahan pola makan, lakukan perubahan bertahap untuk memberikan waktu bagi cockatiel Anda untuk terbiasa. Jangan memberinya makanan segar seperti sayur dan buah saat masih diare. Juga, tergantung pada arahan dokter hewan Anda, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk memberikan probiotik cockatiel Anda, yang akan membantu memperkuat sistem pencernaannya.
3. Sediakan Cockatiel Anda dengan Air Bersih dan Segar Setiap Hari
Pastikan cockatiel Anda cukup minum. Ini karena diare dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa menjadi sangat serius jika tidak ditangani tepat waktu. Jika burung Anda meringkuk di belakang kandangnya, tidak minum, dan menunjukkan kelesuan yang signifikan,minta saran darurat dari dokter hewan Anda Ia akan menyiapkan protokol untuk rehidrasi dan perawatan obat setelah membawa ujian tambahan.
4. Hilangkan Potensi Sumber Stres
Tempatkan cockatiel Anda di ruangan yang hangat dan tenang jauh dari kebisingan rumah Anda.
5. Lakukan Pembersihan Harian pada Sangkar dan Aksesori Burung Anda
Untuk mencegah perkembangbiakan bakteri, cuci kandang dan asesorisnya (mainan, mangkuk, tenggeran, dll.) dengan air sabun panas. Kemudian, bilas semuanya dengan air bersih dan biarkan hingga benar-benar kering sebelum mengganti aksesori.
Cockatiel umumnya adalah burung yang sehat, tetapi ketika terjadi kesalahan, Anda membutuhkan sumber daya yang dapat dipercaya. Kami merekomendasikanThe Ultimate Guide to Cockatiels, panduan ilustrasi yang sangat baik tersedia di Amazon.
Buku terperinci ini dapat membantu Anda merawat cockatiel Anda melalui cedera dan penyakit, dan juga menawarkan tips bermanfaat untuk menjaga agar burung Anda tetap bahagia dan sehat. Anda juga akan menemukan informasi tentang segala sesuatu mulai dari mutasi warna hingga tempat tinggal yang aman, memberi makan, dan berkembang biak.
Apakah Kotoran Cockatiel Beracun bagi Manusia?
Kesehatan burung Anda penting bagi Anda, begitu juga kesehatan Anda. Apakah mungkin tertular penyakit yang ditularkan melalui kotoran cockatiel Anda? Ya, tapi untungnya, ini tidak umum; penyakit ini disebut psittacosis.
Apa itu psittacosis?
Psittacosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme bernama Chlamydia psittaci, yang gejalanya mirip dengan flu. Namun, mereka umumnya jinak.
Apa tanda-tanda infeksi pada burung?
Burung yang dapat tertular infeksi termasuk burung beo, cockatiel, parkit, macaw, kenari, merpati, ayam, bebek, dan kalkun. Unggas yang terinfeksi menunjukkan gejala berikut:
- Kantuk
- Gemetar
- Penurunan berat badan
- Kesulitan bernapas
- Diare
Pada unggas peliharaan, infeksi mungkin laten; Artinya, burung yang terinfeksi mungkin tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala selama beberapa waktu. Namun, bakteri tersebut dikeluarkan melalui kotoran atau cairan hidung burung yang terinfeksi, dan burung ini dapat menularkan penyakit selama beberapa bulan.
Apa tanda-tanda infeksi pada manusia?
Infeksi bervariasi dalam tingkat keparahan, mulai dari penyakit seperti flu ringan hingga pneumonia akut. Biasanya, gejala muncul empat hingga 15 hari setelah terpapar bakteri.
Berikut adalah gejala yang paling umum:
- Demam
- Menggigil
- Batuk
- Kelelahan
- Muntah
- Sakit kepala
Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Dalam kasus ringan, demam terkadang berlangsung selama tiga minggu atau lebih.
Bagaimana cara mengenali dan mengobati psittacosis?
Untuk mendiagnosis psittacosis dengan benar, dokter Anda harus tahu bahwa cockatiel Anda telah terinfeksi Chlamydia psittaci. Bakteri dapat diidentifikasi, dan tes laboratorium dapat mengenali tanda-tanda infeksi. Juga, penyakit ini merespon dengan baik terhadap perawatan obat khusus dengan antibiotik.
Pemikiran Terakhir
Singkatnya, jika Anda mengikuti rekomendasi di atas, selain perawatan dan saran dari dokter hewan, Anda harus dapat menghindari diare berulang. Pastikan cockatiel Anda dalam kondisi hidup yang optimal. Jaga kebersihan habitatnya setiap saat, dan beri makan dengan makanan berkualitas tinggi. Hindari perubahan mendadak agar tidak membuat burung peliharaan Anda stres, dan singkirkan dari lingkungannya semua bahan beracun yang mungkin tertelan.