Saat kucing menua, tubuhnya mulai berubah. Banyak yang melambat, tidur lebih sering, dan bermain lebih sedikit dari waktu ke waktu. Beberapa menurunkan berat badan, dan yang lainnya mulai menderita masalah mobilitas. Banyak kucing yang lebih tua kesulitan menggunakan kotak kotorannya, yang menandakan bahwa kucing Anda sedang tidak enak badan. Itu bisa menandakan beberapa kondisi, termasuk osteoarthritis dan penyakit ginjal.
Sebaiknya segera periksakan kucing Anda ke dokter hewan jika kamar mandi atau kebiasaan makan teman Anda tiba-tiba berubah. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang delapan kemungkinan alasan mengapa kucing Anda melakukan bisnisnya di luar kotak kotorannya.
8 Kemungkinan Alasan Kucing Anda Tidak Menggunakan Kotak Kotorannya
1. Penyakit Saluran Kemih Bawah Kucing
Kucing yang menderita Feline Urinary Tract Disease (FLUTD) sering buang air kecil di luar kotak kotorannya. Banyak yang hanya buang air kecil dalam jumlah kecil yang seringkali keruh atau berdarah. Bakteri menyebabkan infeksi saluran kemih klasik (ISK), yang membutuhkan antibiotik untuk membersihkannya. Beberapa kucing juga menderita kristal urin atau batu kandung kemih, yang dapat mengiritasi saluran kemih kucing, meningkatkan peradangan dan membuat kucing lebih mudah terkena infeksi bakteri. Kucing dengan FLUTD sering mendapat manfaat dari peningkatan asupan air untuk membantu mengatur pH urin mereka.
Formulasi diet yang dirancang untuk mendukung kesehatan saluran kemih kucing sering kali membantu mengurangi pembentukan kristal urin dan batu kandung kemih. Kucing jantan yang dikebiri berisiko tinggi mengalami kondisi saluran kemih. Hubungi dokter hewan Anda jika kucing Anda kesulitan buang air kecil selama lebih dari beberapa jam, karena gangguan kencing pada kucing dianggap sebagai keadaan darurat dokter hewan dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Batu kandung kemih dan infeksi saluran kemih bakteri lebih sering terjadi pada kucing yang lebih tua.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme relatif sering terjadi pada kucing yang lebih tua. Kucing dengan kondisi tersebut sering mengalami penurunan berat badan, muntah, dan bersuara berlebihan. Mereka akan minum lebih banyak dan buang air kecil jauh lebih sering dari biasanya, terkadang mengakibatkan insiden kotak pasir yang terlewat. Dokter hewan biasanya mengandalkan tes darah untuk diagnosis. Kondisi ini seringkali dapat ditangani dengan pengobatan, diet khusus, pembedahan, atau perawatan yodium radioaktif.
3. Osteoarthritis (OA)
Osteoarthritis adalah kondisi kronis di mana persendian kucing menjadi meradang dan merosot seiring waktu. Meskipun tidak disebabkan oleh usia tua, sekitar 90% kucing yang berusia lebih dari 12 tahun menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut. Kucing yang kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut. Tanda sering termasuk masalah mobilitas dan perubahan gaya berjalan. Meskipun tidak ada obat untuk radang sendi kucing, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengelola kondisi dan mengurangi ketidaknyamanan kucing Anda.
Menurunkan berat badan beberapa kilogram sering kali membantu meningkatkan mobilitas kucing rematik, dan olahraga ringan secara teratur memberikan pereda nyeri yang efektif bagi banyak hewan. Ada juga obat resep yang mungkin berguna untuk mengurangi peradangan dan mengatasi nyeri. Beberapa dokter hewan juga menganjurkan agar kucing rematik mengonsumsi suplemen seperti glukosamin, kondroitin, dan asam lemak omega-3 untuk mendukung kesehatan sendi.
4. Penurunan Kognitif
Kucing terkadang berhenti menggunakan kotak kotorannya saat menderita penurunan kognitif atau demensia kucing. Kondisi ini paling sering terlihat pada kucing yang berusia di atas 10 tahun dan memburuk seiring berjalannya waktu. Sekitar 50% kucing di atas 15 tahun mengalami masalah dengan fungsi kognitif. Tanda-tanda kondisi tersebut antara lain mengembara, vokalisasi berlebihan, dan kurang nafsu makan. Beberapa kucing yang menderita demensia kucing mengalami kesulitan merawat diri dan sepertinya melupakan rutinitas lama.
Diagnosis melibatkan pemeriksaan fisik dan peninjauan perilaku hewan peliharaan Anda. Tes darah dan studi pencitraan lainnya terkadang digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya. Perawatan termasuk obat-obatan, perubahan pola makan, dan terapi perilaku, seperti peningkatan olahraga dan waktu bermain.
5. Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
Kucing dengan CKD sering minum lebih banyak dari biasanya dan perlu sering ke kamar mandi. Mereka tidak memiliki banyak energi dan umumnya merasa tidak enak badan. Banyak yang mencoba tapi tidak bisa ke kamar mandi dengan cukup cepat.
Tidak ada obat untuk PGK; itu adalah kondisi progresif yang sering memburuk dari waktu ke waktu. Perawatan penyakit ginjal dapat mencakup diet khusus, obat-obatan, dan suntikan cairan. Meskipun penyakit kronis tidak dapat disembuhkan, efek sampingnya dapat dikelola untuk memperlambat perkembangan penyakit dan membuat hidup kucing lebih nyaman.
6. Atrofi Otot
Kucing yang lebih tua sering kehilangan kekencangan dan kekuatan otot seiring bertambahnya usia, yang dapat membuat mereka sulit berjalan dan melompat. Kehilangan otot dan atrofi biasanya terlihat pada kucing yang lebih tua dari 11 tahun. Meskipun mekanisme yang tepat untuk fenomena tersebut tidak jelas, beberapa menduga hal itu terkait dengan perubahan metabolisme kucing dan fungsi usus yang menyebabkan kucing menyerap lebih sedikit nutrisi seiring bertambahnya usia. Bisa juga disebabkan oleh penyakit seperti kanker dan diabetes. Kucing yang lebih tua terkadang mengalami penurunan berat badan dan otot karena mereka tidak cukup makan.
Kucing dengan masalah mobilitas sering menghindari makan jika sampai ke mangkuk makanannya menyebabkan rasa sakit atau membutuhkan terlalu banyak energi. Penyakit gigi dan efek samping pengobatan juga dapat membuat beberapa kucing kehilangan makanannya. Kucing dengan otot yang lemah sering kesulitan untuk memasuki kotak kotoran yang tinggi, dan beberapa juga kesulitan naik turun tangga untuk mencapai kotak kotorannya, yang menyebabkan kecelakaan.
7. Kebutaan
Kucing yang lebih tua sering berhenti menggunakan kotak pasir karena masalah penglihatan. Kucing yang kesulitan menemukan jalan di sekitar rumah karena kehilangan penglihatan terkadang tidak dapat menemukan kotak kotorannya atau menempatkan diri dengan benar saat buang air kecil. Beberapa kondisi, termasuk tekanan darah tinggi, katarak, konjungtivitis, dan glaukoma, dapat menyebabkan kesulitan penglihatan.
Tanda-tanda kebutaan kucing dan masalah penglihatan termasuk keengganan untuk melompat ke furnitur dan kecanggungan umum. Kucing buta seringkali hidup lama dan sehat, terutama jika kondisi yang mendasarinya segera diobati. Kebanyakan kucing buta beradaptasi dengan baik karena kucing sangat bergantung pada penciuman dan pendengaran untuk menjelajahi dunia. Menempatkan kotak pasir di tempat yang mudah dijangkau dan meminimalkan perubahan tata letak rumah sering kali memudahkan kucing buta untuk bergerak dan tetap aktif dalam aktivitas rumah tangga.
8. Stres dan Kecemasan
Kucing tua seringkali sensitif terhadap perubahan lingkungan. Banyak yang tidak bereaksi dengan baik terhadap pengenalan hewan peliharaan baru atau kedatangan bayi. Suara keras berulang yang terkait dengan renovasi rumah juga dapat menyebabkan kecemasan pada kucing. Tanda-tanda stres pada kucing antara lain perubahan kebiasaan makan, buang air kecil di luar kotak pasir, dan kurangnya minat berinteraksi.
Menyediakan kucing pohon kucing dan ruang tidur siang sering mengurangi stres kucing. Peningkatan olahraga biasanya membantu juga. Pertimbangkan untuk membuat ruang ramah kucing dengan pohon kucing, mainan, dan kotak pasir, sehingga teman Anda dapat mundur saat kewalahan. Memperkenalkan hewan peliharaan baru secara perlahan sering kali mengurangi stres bagi semua orang yang terlibat dan dapat meningkatkan kemungkinan teman Anda bergaul dalam jangka panjang. Kucing sering baik-baik saja di sekitar bayi baru saat terpapar suara dan aroma bayi sebelumnya.
Adakah yang bisa saya lakukan untuk membantu kucing saya?
Langkah pertama adalah memeriksakan kucing Anda ke dokter hewan. Kucing yang tiba-tiba berhenti menggunakan kotak kotorannya sering kali memiliki kondisi mendasar yang menyebabkan perilaku tersebut. Perubahan perilaku yang tiba-tiba biasanya menunjukkan penyakit pada kucing, terutama perubahan kebiasaan makan dan buang air.
Lokasi Kotak Sampah
Tetapi ada beberapa hal yang Anda lakukan untuk memudahkan kucing yang lebih tua ke kamar mandi, yang dapat meningkatkan kualitas hidup kucing Anda secara signifikan dan mengurangi kecelakaan. Letakkan kotoran kucing Anda di lokasi yang mudah dijangkau, di mana mereka tidak perlu naik atau turun tangga dari tempat nongkrong favoritnya untuk buang air kecil. Pertimbangkan untuk membeli kotak kotoran tambahan dan letakkan di sekitar rumah Anda untuk memudahkan hewan peliharaan Anda pergi ke kamar mandi tanpa pergi terlalu jauh.
Kotak yang lebih besar memberi kucing lebih banyak ruang untuk bermanuver dan memudahkan mereka mencapai sasaran saat jongkok sakit! Jika kotak kotoran Anda memiliki sisi yang tinggi, Anda dapat menggantinya dengan kotak dengan dinding yang lebih pendek agar lebih mudah masuk.
Sering Membersihkan Kotak Sampah
Kucing sangat sensitif terhadap bau, jadi pertimbangkan untuk mengganti kotak kotoran kucing Anda lebih sering untuk memastikan teman Anda memiliki lingkungan yang nyaman untuk buang air. Kucing dengan kondisi seperti penyakit ginjal sering buang air kecil lebih sering, dan hewan peliharaan dengan masalah mobilitas terkadang kesulitan menggali dan menemukan tempat untuk buang air. Kotak kotoran bersih yang berderit menyediakan tempat yang mengundang bagi hewan peliharaan Anda untuk pergi ke kamar mandi, yang sangat penting saat kucing Anda sedang tidak enak badan.
Kesimpulan
Kencing di luar kotak kotoran sering kali menandakan penyakit atau kesusahan. Namun, ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, jadi penting untuk menghubungi dokter hewan Anda untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, karena sebagian besar kondisi kesehatan kucing mendapat manfaat dari perawatan yang cepat. Pertimbangkan untuk memindahkan kotak kotoran hewan peliharaan Anda ke tempat yang mudah diakses dan tidak mengharuskan hewan peliharaan Anda untuk menavigasi tangga untuk menjawab panggilan alam. Sering membersihkan kotaknya, mengganti model yang tinggi dengan yang lebih pendek, dan menjaga janji dengan dokter hewan secara teratur dapat membantu kucing tua Anda menggunakan kotak kotorannya.